Gol semata wayang Riyad Mahrez dalam laga kontra Kobenhavn menjadi penentu kemenangan sekaligus memperpanjang rekor tak terkaalahkan Leicester City di ajang Liga Champions.
Tumpul di Domestik Namun Ganas di Eropa
Liga Champions, meskipun, adalah memperluas mimpi fans mereka ‘, dan mengalahkan FC Copenhagen meninggalkan tim Claudio Ranieri pada rekor sempurna dari tiga kemenangan dari tiga Grup G pertandingan tanpa kebobolan. Mahrez Minta Rekan Setim Lanjutkan Tren Positif
Leicester City 13 merana di Liga Premier, harapan mereka gelar sekarang bahkan lebih jauh dari musim lalu 5000/1 kemenangan. Dalam jarak menyentuh terletak 16, di mana Manchester United dan Liverpool memiliki keduanya gagal mencapai dalam dua musim terakhir.
Ini bukan kinerja pada mendekati tingkat keajaiban musim lalu, namun Ranieri mungkin mengambil hati dari clean sheet, dan bahwa salah satu bintang nya mungkin punya kepercayaan diri yang hilang dipulihkan oleh snaffling gol kemenangan. berita bola dunia terkini
Berharap Hasil Positif di Liga Champions Tetap Berlaanjuta
Riyad Mahrez, telah benar-benar anonim sebelum meraih tujuannya. pesepakbola musim lalu tahun ini, hanya digunakan sebagai pengganti di akhir 3-0 kerugian Sabtu di Chelsea, tampak seorang penumpang saat timnya berjuang untuk kejelasan. Namun itu sepotong khas nya keterampilan cekatan yang memecah kebuntuan di menit ke-40.
Jamie Vardy, dirinya berjuang untuk sentuhan dan keterlibatan, menyeberang untuk Islam Slimani untuk kepala di pos berlawanan. Striker Aljazair mengangguk bawah untuk rekan senegaranya yang halus mengalahkan Robin Olsen dalam tujuan Kopenhagen sebagai Leicester meraih memimpin babak pertama perjuangan mereka tampak tidak mungkin untuk membawa.
Bahkan setelah itu, mereka masih cukup beruntung untuk tidak tingkat saat istirahat, ketika striker Copenhagen Andreas Cornelius, ditemukan di ruang angkasa oleh lintas Ludwig Augustinsson ini, bersiul header macam posting.
Di sela-sela, frustrasi Ranieri yang jelas dari tahap awal. Copenhagen, tak terkalahkan dalam 23 pertandingan sejak Mei, mulai jauh lebih terang, dengan berlalunya kapten Thomas Delaney sangat mengesankan.
kenyamanan Kopenhagen dalam kepemilikan mungkin mungkin telah memainkan menjadi sebuah tim counterattacking seperti tangan Leicester tapi Vardy dan Slimani yang makan dari irisan hanya sampai penumpukan ke tujuan.
Babak kedua melihat Leicester meningkatkan, dengan luar biasa Danny Drinkwater dan Mahrez berdua akan Slimani dekat dan memiliki tujuan memerintah off untuk offside, namun ketegangan tetap tinggi seperti Copenhagen mendorong penuh semangat untuk equalizer terlambat.
Sebuah sundulan Federico Santander, diselundupkan pergi untuk pojok oleh Kasper Schmeichel, memiliki hati di mulut. Dan kiper Denmark membuat menyimpan benar-benar spektakuler pada 90 menit ketika menyelam rendah untuk menghentikan apa yang tampak suatu tujuan tertentu dari tembakan Cornelius.
Leicester tergantung di, dan kemajuan sekarang tampak sangat mungkin. sepak bola Eropa memberi mereka perlindungan dari perjuangan mereka di Liga Premier.
Akankah The Foxes mampu memperpanjang raihan hasil positinya di Eropa seperti yang diharapkan Mahrez?
Berita Terkini Sepak Bola - jadwal & Prediksi 